Site icon mencobausaha.com

Ikhtisar Buku Rich Karya Yusuf Mansur

Buku Rich Yusuf Mansur
Buku Rich Yusuf Mansur

Bukunya berjudul Rich, ini adalah buku karangan Ustadz Yusuf Mansur, dan diterbitkan pada bulan Juli 2013. Dari buku ini kita dapat mengambil pelajaran mengenai arti dari kaya yang sesungguhnya, tentu saja menggunakan pendekatan agama.

Yusuf Mansur atau Jam’an Nurkhatib Mansur lahir di Jakarta pada tanggal 19 Desember 1976, adalah seorang tokoh pendakwah, penulis buku dan pengusaha dari Betawi, sekaligus pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Cikarang, Tangerang dan pengajian Wisata Hati.

Dalam bukunya Rich, beliau ingin mengemukakan betapa bila seseorang sudah punya Allah, maka itu sudah sangat-sangat cukup, dan benar-benar cukup, hingga benar-benar ia gak butuh yang lain.

Jika kita sudah bersama Allah, itulah kekayaan yang sesumgguhnya. Bisa dekat, bisa menyembah-Nya, bisa berdoa kepada-Nya, sungguh, benar-benar itu adalah kekayaan yang sesungguhnya.

Saya juga sudah merangkum beberapa poin penting dari buku Rich, berikut pemaparannya :

Baca juga : Kumpulan Kata Bijak Thomas Alva Edison

Keyakinan untuk Bisa Berubah

Jika “yang tidak punya Allah” saja bisa berubah, bisa sukses, apalagi yang memiliki Allah, sang pemilik kesuksesan sejati.

Siapa yang yakin bahwa dirinya gak mungkin berubah, maka itulah yang akan terjadi. Dan siapa yang yakin bahwa dirinya bisa berubah, maka keyakinannya ini pula yang akan memimpinnya berubah.

Inilah keyakinan mereka yang beraliran positif, mereka yang hanya “sekedar” yakin. Kita yang beriman, yang bertuhan Allah, tidak hanya “sekedar” yakin, mestinya bisa lebih positif lagi.

Hidup Saya Berubah

Inilah kisah tentang perjalanan menjadi kaya, tapi bukan dengan kerja gila-gilaan, melainkan dengan memprogram diri untuk memperbaiki ibadah dan memperbaiki diri.

Awal darisegala perbaikan itu ialah perbaikan shalat. Awal segala perubahan yang diinginkan itu adalah ngebenerin shalatnya.

Kelihatannya sih gak ada urusannya antara perubahan nasib dengan soal shalat. Namun Masha Allah, banyak sekali kalau mau dikaji lebih dalam lagi. Soal syukur misalnya.

Siapa sih yang memberi pekerjaan? Apa iya majikan kita? Kan bukan. Tapi Allah. Masa majikan “palsu” dituruti, majikan asli yakni Allah malah dibelakangkan dan dilupakan? Gak lucu kan? Setelah dikasih pekerjaan, harusnya tambah rajin shalatnya, tanda bersyukur. Bukan malahan sebaliknya.

Benerin Sikap Kita ke Allah

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari nikmat Allah (QS. Ibrahim : 34)

Kita ini aneh. Mau dunia-Nya, tapi gak mau deket sama Yang Punya Dunia. Dikasih tahu caranya mendaki dunia sama Yang Punya Dunia, malahan gak percaya.

Yang Punya Dunia datang ke langit dunia-Nya, mendekati para pencari dunia, lalu menawarkan dunia, juga ampunan dan rahmat-Nya, tapi kita gak mau menyambut-Nya.

Setelah datang pagi, ketika Pemilik Aslinya balik ke ‘Arsy-Nya, malah bertebaran sibuk mencari dunia.

Ada orang yang memberi modal buat kita, tapi sejak dikasihnya hingga kemudian hidup kita berubah, kita tidak menemui yang memberi modal, kira-kira bagaimana?

Ada yang meminjamkan kita rumah, tapi hingga kemudian kita beranak cucu, kita tidak pernah datang menemuinya. Kira-kira bagaimana?

Ada yang meminjamkan kita mobil, tapi hingga kemudian mobil itu rusak, kita tidak pernah datang menemui yang punya. Kira-kira bagaimana?

Kita ini suka minimalis dalam urusan ibadah. Tidak mau memanjangkan malam, tidak mau bersedekah lebih untuk Allah. Padahal, Allah sudah memberikan banyak untuk kita.

luginahijab.com

40 Hari Menjadi Kaya

Inilah program Riyadhoh (latihan) 40 hari menjadi kaya. Sebuah program Riyadhoh yang menjadi tour jiwa, rihlah ruhiyah, wisata rohani untuk menggapai kekayaan hakiki.

Setelah sekian lama sebagian dari kita tidak dekat dengan Allah, cobalah berikan sedikit waktu kita untuk bersama Allah, mengingat-Nya, dan hidup dengan-Nya.

40 hari menjadi kaya, sama dengan Riyadhoh 40 hari. Bahasa lainnya, dan merupakan terusannya adalah 40 hari bersama Allah, 40 hari hidup dengan Allah, 40 hari ibadah istiqomah, 40 hari berdoa, 40 hari beribadah, 40 hari dekat dengan Allah, hingga “40 hari menjadi kaya” cuma trigger aja (judul marketing agar marketable).

Inti dari program ini adalah memprogram diri untuk memperbaiki ibadah-ibadah kita. Apa saja?

  1. Sedekah pol-polan, buat program sedekah yang pol-polan, gede-gedean. Sedekah “kagetan”, di awal dan di akhir ngejalanin program 40 hari. Bisa juga divariasi sesuai dengan kondisi.
  2. Shalat fardhu berjamaah, latih diri untuk menegakkan shalat fardhu tepat waktu dan berjamaah. Iringi dengan sunnah-sunnah qobliyah dan ba’diyah. Di masjid. Gak laki-laki gak perumpuan. Khususnya untuk perempuan, sifatnya diusahakan. Tapi jika nanti timbul fitnah misalkan, karena masyarakatnya yang aneh melihat perempuan ke masjid, maka tidak usah.
  3. Shalat dhuha dan tahajjud tanpa putus, programkan ini. Artinya diprogram ialah disengaja dan diniatkan dengan sungguh-sungguh.
  4. Jaga diri dari dosa, jaga diri dari hal-hal yang membatalkan riyadhoh, yaitu dari dosa-dosa ringan apalagi dosa-dosa besar. Jaga mata, telinga, lisan, kaki dan tangan. Dalam hal ini menjaga wudhu akan sangat membantu.

Sekolahnya Shalat Malam

Jangan pendekkan siang dengan dosa, dan jangan panjangkan malam dengan tidur. Dari 365 atau 366 hari yang kita miliki selama setahun, berapa malam yang kita berikan kepada Allah?

40 hari menjadi kaya adalah salah satunya lewat jalan shalat malam. Tahajjud. Pol-polan belajar sampai 40 hari berturut-turut. Latihan. Ibarat sekolah kepolisian atau militer, program riyadhoh 40 hari ini adalah sekolahnya shalat malam.

Latihan buat bisa bangun malam. Mudah-mudahan setelah lepas 40 hari shalat malamnya, menjadi amaliyah yang terus-menerus dilakukan.

Jaga Diri Selama Riyadhoh

Bikin janji sama Allah, bahwa sekuat tenaga selama riyadhoh 40 hari gak akan bikin dosa dulu.

Tentang program 40 hari menjadi kaya, sebenarnya kata lain dari riyadhoh 40 hari. Riyadhoh 40 hari adalah indukannya, sedang turunannya adalah 40 hari menjadi kaya.

Saya (Ustadz Yusuf Mansur) senang memakai istilah 40 hari. Bagi Allah sih tiada batas. Seperti sudah saya katakan di berbagai kesempatan, jangankan 40 hari kita mengayuh kaki kita, bathin kita, pikiran kita, menuju Allah, mendekatkan diri ke Allah, satu hari satu malam, bahkan hitungan detik, jika Allah menghendaki kun fayakun.

Angka 40 hari menunjukan kesesungguhan diri kita untuk benar-benar menjaga diri dari apa yang Allah haramkan, dari apa yang Allah larang. Dan sebaliknya memacu diri melakukan apa-apa yang Allah suruh, apa-apa yang Allah perintahkan.Dan inilah takwa.

Esensi takwa yakni menjalankan apa yang diperintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Jaminan

Perkara rezeki adalah perkara yang sudah Allah jamin, sudah Allah garansi, pasti akan Allah cukupi, asalkan tidak kita rusak segelnya.

Kita ini suka kelewat khawatir tentang rezeki. Padahal bukan wilayah kita menghawatirkan soal rezeki. Itu wilayah Allah SWT. Wilayah kita adalah mencari. wilayah kita adalah berikhtiar menjemput rezeki.

Itulah beberapa poin penting yang berusaha saya rangkum dari bukunya Ustadz Yusuf Mansur yang berjudul Rich. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari buku tersebut.

Terakhir beliau juga mengingatkan kepada kita semua untuk berdoa, beribadah, dengan segenap kesabaran tingkat tinggi. Teruslah menuntut ilmu. Teruslah mencari pengalaman-pengalaman baru dalam ibadah, amal shaleh, iman, atau keyakinan, Insha Allah, Allah akan membimbing kita semua.

Exit mobile version