Site icon mencobausaha.com

Ketakutan Investasi Saham dan Cara Mengatasinya

Ketakutan Investasi Saham
Ketakutan Investasi Saham

Ketakutan Investasi Saham dan Cara Mengatasinya – Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa memberikan imbal hasil yang besar. Namun sesuai dengan hukum investasi, yaitu high risk high return, investasi dalam saham pun termasuk investasi yang memiliki resiko yang tinggi.

Atas dasar itulah, banyak dari para investor pemula yang merasa ketakutan untuk memulai berinvestasi dalam pasar saham ini. Nanti akan kita ulas bersama-sama bagaimana cara mengatasinya.

Tetapi sebelumnya, kita ulas telebih dulu ketakutan apa saja sih yang sering dialami para invetor pemula ketika ingin berinvestasi dalam saham:

Baca juga: Hukum Investasi dan Trading Saham dalam Islam

Ketakutan #1: Khawatir Melakukan Kesalahan

Sebenarnya kesalahan tidak hanya dialami oleh investor pemula saja. Yang sudah ahli pun bisa melakukan kesalahan ketika berinvestasi saham.

Misalnya saja dalam melakukan analisis fundamental perusahaan, seperti dalam membaca laporan keuangan perusahaan. Karena khawatir melakukan kesalahan, jadinya tidak berani mengambil keputusan.

Takut melangkah, sehingga malah kehilangan kesempatan. Seharusnya bisa membeli saham yang memiliki tingkat diskon yang besar, tetapi karena ada rasa kekhawatiran melakukan kesalahan, jadinya kesempatan itu dilewatkan.

Ketakutan #2: Khawatir Rugi Besar

Investor besar seperti Warren Buffett sekalipun pasti tidak mau mengalami kerugian. Uangnya lenyap karena berinvestasi dalam saham. Maunya pasti untung terus, dan meraup uang yang banyak dari instrumen ini.

Karena khawatir rugi besar, investor jadi enggan untuk menanamkan modalnya lebih besar pada saham-saham yang sebenarnya bisa saja akan mengalami rebound di kemudian hari.

Biasanya ini terjadi karena sang investor tidak menguasai ilmu seperti membaca analisa teknikal dan fundamental dari sebuah perusahaan. Akhirnya terjebak dalam kekhawatiran dan ketakutan yang membuatnya tidak berani melangkah.

Jadi bukanya rugi karena membeli saham, tetapi rugi akibat menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Contoh lainnya seperti ketika investor meminimalisir kerugian besar dengan melakukan diversifikasi saham. Misalnya ketika investor ingin meinginvestasikan Rp100 juta dalam instrumen saham. Ia membagi-bagikan uang Rp100 juta tersebut pada beberapa saham yang sebenarnya ia pun tidak tahu saham tersebut bagus atau tidak.

Apabila ia mengetahui ilmunya, mungkin memasukan Rp100 juta tersebut ke satu saham pun sudah cukup. Daripada ia mengambil keputusan membagi-bagikan jumlah tersebut ke beberapa saham yang tidak ia kuasai. Yang ada malah semua saham yang ia beli mengalami kerugian.

Ketakutan #3: Khawatir Kehilangan Peluang dan Untung

Investasi dalam bentuk apa pun, pastinya berharap supaya untung. Inilah yang terkadang membuat para investor terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Misalnya saja saat saham yang ia miliki mengalami kenaikan, mereka langsung menjual saham tersebut dan merasakan keuntungannya. Sebenarnya tindakan tersebut tidak salah, tetapi ada baiknya sebelum melakukan jual, kita bisa memprediksi bagaimana kondisi pasar ke depannya.

Siapa tahu laju pertumbuhan ekonomi positif, yang menunjukkan adanya indikasi harga saham akan mengalami kenaikan lebih tinggi lagi. Perbanyak membaca berita ekonomi global dan laporan keuangan suatu perusahan, karena ini mempengaruhi naik turunya harga saham, agar nantinya kita dapat mengambil langkah yang tepat dan memperoleh keuntungan.

Itulah ketakutan investasi saham yang sering dimiliki oleh para investor saham. Kemudian apa saja cara yang bisa kita pilih untuk mengatasi ketakutan tersebut, berikut ulasannya:

Mengatasi #1: Pelajari Dasar Investasi Saham

Langkah pertama, pelajari dulu bagaimana langkah-langkah dalam berinvestasi saham. Apa itu buy, sell, hold, analisis teknikal, analisis fundamental, saham bullish dan saham bearish. Sebab dasar inilah yang akan memudahkan kita dalam praktik investasi saham.

Mengatasi #2: Beli Saham Blue Chip

Pilihlah saham-saham blue chip yang menjadi pendorong utama IHSG. Saham blue chip merupakan saham yang selalu aktif dalam perdagangan (likuid) dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, yaitu di atas Rp10 triliun.

Sebagian besar saham blue chip berada di deretan LQ45 dan IDX30. Jika membeli saham-saham unggulan ini sulit bagi pemain saham untuk memanipulasi harga. Atau istilah lainnya digoreng oleh oknum pasar modal.

Berinvestasi pada saham blue chip dapat mengurangi ketakutan dalam berinvestasi saham karena stabilitasnya terjaga. Dan dalam jangka panjang, saham ini dapat memberikan keuntungan yang maksimal.

Mengatasi #3: Ikuti Perkembangan Ekonomi

Naik turunya harga saham tidak lepas dari pengaruh ekonomi nasional maupun global. Agar ketakutan kita tidak bertambah parah, pastikan kita selalu update perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Jadi kita selalu memiliki dasar dalam mengambil keputusan terhadap investasi kita.

Mengatasi #4: Fokus Investasi Jangka Panjang

Cara mengatasi ketakutan yang selanjutnya ialah dengan selalu fokus pada investasi jangka panjang, yaitu dengan melakukan investasi lebih dari lima tahun. Artinya jangan tergiur dengan keuntungan jangka pendeknya, melainkan keuntungan untuk jangka panjang.

Sebab, menurut beberapa catatan dan referensi dari para pakar saham, saham cenderung mengalami tren kenaikan dalam jangka waktu yang panjang.

Exit mobile version