Site icon mencobausaha.com

Melatih Berbicara Secara Logis

Melatih Berbicara Secara Logis
Melatih Berbicara Secara Logis

Melatih Berbicara Secara Logis – Tulisan ini saya ambil dari buku karya Oh Su Hyang yang berjudul Bicara Itu Ada Seninya. Buku ini telah dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2018 oleh penerbit Bhuana Ilmu populer. Judul asli buku ini adalah The Secret Habits to Master Your Art of Speaking. Terbit tahun 2016 dengan isi berbahasa Inggris.

Dalam buku tersebut salah satunya Oh Su Hyang memaparkan mengenai berbicara yang baik itu haruslah sesuai dengan logika. Menurutnya berbicara logis pada era sekarang ini dapat memberi keuntungan tersendiri.

Sayangnya berbicara logis ini tidak bisa dipelajari dalam satu malam. Perlu latihan rutin dan membiasakan diri untuk memerhatikan ucapan diri sendiri. Dalam melatih berbicara secara logis, ada 5 hal yang perlu diperhatikan. Anda dapat merasakan bahwa ucapan Anda dipenuhi dengan logika yang kokoh:

Baca juga: Review Buku Malas tapi Sukses Karya Fred Gratzon

Hal #1: Berikan Alasan yang Tepat Untuk Argumen Anda

Kita selalu diajarkan untuk mengutarakan alasan di balik pendapat kita saat menulis esay. Begitu pula dengan ucapan. Dalam percakapan sehari-hari kita sering melupakannya. Hal ini karena kita tidak terbiasa menerapkan pola pikir logis dalam kegiatan sehari-hari.

Hal #2: Hindari Lompatan Logika dan Melebih-lebihkan

Hanya karena sebagian orang Korea suka makan daging anjing, kita tidak bisa menyimpulkan bahwa seluruh orang Korea itu kejam. Kita harus ingat untuk tidak menggeneralisasi sesuatu hanya dari contoh yang kecil. Kita juga harus berhati-hati terhadap lompatan logika.

Dalam pepatah Jepang ada ungkapan “Jika angin berhembus, maka toko bak akan laris”. Saat angin berhembus, banyak debu berterbangan, sehingga orang-orang akan pergi ke pemandian umum, tetapi karena kolam di pemandian umum sedikit, maka pesanan atas bak mandi akan semakin banyak.

Meskipun terdengar masuk akal, tetapi kita tahu bahwa hubungan antara angin berhembus dan toko bak laris ini sangat jauh.

Hal #3: Konsisten dalam Bersikap

Saat kondisi argumen kita lemah, kita akan jatuh ke dalam kontradiksi dan posisi yang membingungkan, sebab kita akan mengeluarkan argumen baru yang berbeda dengan apa yang sebelumnya kita ungkapkan. Oleh karena itu, kita harus memiliki sikap konsisten dengan pendapat kita dari awal hingga akhir.

Hal #4: Gunakan Kata-kata Sederhana

Ada orang yang suka menggunakan bahasa Inggris, karakter Mandarin, atau istilah-istilah tinggi yang hanya diketahui dirinya sendiri, seolah-olah ia yang paling tahu segalanya.

Alih-alih membantu dalam menyampaikan pendapatnya, hal ini justru akan membuatnya menerima penolakan dari lawan bicara. Ingatlah bahwa ucapan yang sulit dimengerti adalah penghalang komunikasi.

Hal #5: Tetap Tenang

Kita dapat menemukan orang-orang yang sentimental saat berbicara dalam acara debat di televisi. Mereka sering kali melontarkan perkataan-perkataan yang tidak berhungungan dengan topik pembicaraan. Contohnya mencari kesalahan untuk menyerang secara personal.

Hal ini muncul karena situasinya menjengkelkan. Ingatlah, kekesalah merupakan hal yang dilarang karena akan menciptakan pembicaraan yang tidak logis dan bersikap tenang sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini.

Itulah hal yang bisa melatih berbicara secara logis. Jika kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, niscaya pesan yang kita miliki akan tersampaikan dengan baik pada lawan bicara kita.

Exit mobile version