Site icon mencobausaha.com

Tips Menghadapi Ancaman Resesi

Tips Menghadapi Ancaman Resesi
Tips Menghadapi Ancaman Resesi

Tips Menghadapi Ancaman ResesiResesi menjadi topik yang paling banyak disinggung belakangan ini. Hampir semua orang, khususnya masyarakat perkotaan sangat concern dengan issue ancaman resesi pada tahun 2023. Terlihat dengan banyaknya “obrolan warung kopi” dan media sosial yang membahas hal ini.

Apa Itu Resesi?

Suatu negara dikatakan mengalami resesi apabila ekonominya terkontraksi atau minus selama dua kuartal berturut-turut. Salah satu pemicunya adalah dengan adanya lonjakan inflasi di sejumlah negara dan ikut memperngaruhi tingkat inflasi di negara tersebut.

Hal ini jugalah yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2023 nanti. Bermula dengan terjadinya perang Rusia-Ukraina pada awal Februari 2022. Situasi geopilitik dua negara tersebut membuat pengiriman barang antar negara terganggu.

Alhasil, pasokan barang tak sebanding dengan jumlah permintaan di global. Akibatnya harga barang melonjak dan inflasi di sejumlah negara meningkat.

Baca juga: Menyusun Rencana Pengeluaran ala Kakeibo

Bagaimana dengan Indonesia?

Sejauh ini, Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik dibanding negara lain. Sebagai contoh Inggris, yang saat ini mengalami krisis energi dan tarif dasar listriknya naik dua kali lipat, bahkan sampai terjadi pemadaman. Hal ini dikarenakan Inggris mengandalkan suplai batu bara dari negara yang sedang konflik (Rusia-Ukraina). Di sisi lain, Indonesia merupakan negara penghasil batu bara dan memiliki suplai yang cukup.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi Indonesia pada September 2022 sebesar 5,95%. Angka tersebut termasuk rendah dibanding negara lain yang inflasinya sudah lebih dari 8% bahkan double digit.

Tidak perlu cemas secara berlebihan, karena resesi global bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Belum lama ini resesi terjadi di Indonesia pada awal tahun 2020 akibat adanya pandemi covid-19, akan tetapi kita bisa menghadapi dengan baik. Walaupun pada saat itu banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), apabila perencanaan keuangan kita diatur dengan baik, kita pasti bisa melaluinya.

Tips Menghadapi Ancaman Resesi

Resesi mudah-mudahan tidak sampai terjadi di Indonesia tahun 2023 mendatang. Tetapi bukan tidak mungkin hal itu benar-benar akan terjadi. Untuk itu, perlu untuk kita mempersiapkannya dengan matang. Lantas apa saja yang perlu kita perhatikan di tengan ancaman resesi, berikut pemaparannya.

Pertimbangkan Kembali Saat akan Mengajukan Pinjaman

Sebaiknya pertimbangkan kembali apabila saat ini kita ingin mengajukan pinjaman, mengingat adanya floating rate alias bunga mengambang. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sudah menaikan suku bunga acuan sebagai antisipasi inflasi tinggi. Sehingga perbankan juga akan menaikan suku bungannya.

Memastikan Pemasukan Lebih Besar dari Pengeluaran

Hal sederhana namun wajib dilakukan adalah memastikan pemasukan lebih besar dibanding dengan pengeluaran. Ini supaya jika sesuatu terjadi, misalnya pemutusan hubungan kerja (PHK), pemotongan lembur hingga pemotongan bonus kinerja tidak akan mempengaruhi gaya hidup. Sebab, gaya hidup yang tinggi cenderung sulit untuk diubah bahkan ketika sedang terjadi hal yang tidak diinginkan.

Berhemat dan Perbanyak Dana Darurat

Strategi defensif lain yang bisa kita lakukan ialah dengan berhemat dan tambah porsi dana darurat. Kita bisa coba kurangi pengeluaran yang tidak perlu dan tidak terlalu mendesak. Misalnya dengan mengurangi berbelanja secara konsumtif dan impulsif.

Kita bisa alokasikan dana tersebut untuk menambah porsi dana darurat. Bahkan apabila kita belum sama sekali mengumpulkan dana darurat, inilah momentum yang tepat untuk kita mengumpulkan dana darurat mulai dari sekarang.

Diversifikasi Aset

Diversifikasi aset investasi merupakan sebuah cara untuk mengurangi risiko dengan mengalokasikan dana investasi ke beberapa instrumen. Istilahnya, “don’t put your eggs in one basket“. Dengan melakukan diversifikasi ke bererapa instrumen, maka ketika kinerja salah satu dari intrumen investasi menurun, investasi lainnya akan bisa membantu menopang performa portofolio kita.

Berorientasi pada Investasi Jangka Panjang

Resesi mungkin akan membuat seluruh instrumen investasi kita, khususnya investasi yang agresif seperti saham mengalami penurunan. Akan tetapi, jika kita tarik secara historis, apabila kita melakukan investasi tersebut dalam jangka panjang, investasi tersebut cenderung mengalami kenaikan.

Exit mobile version