Sikap yang Keliru dalam Berinvestasi

Sikap yang Keliru dalam Berinvestasi
Sikap yang Keliru dalam Berinvestasi

Sikap yang Keliru dalam Berinvestasi – Dalam kita melakukan investasi bisa dibilang susah-susah gampang. Modal yang paling utama selain uang yang kita investasikan ialah ilmu dan kesabaran. Akan tetapi, saking besarnya keinginan untuk memperoleh hasil yang cepat atau instan, kebanyakan orang menghiraukan mencari ilmu sebelum berinvestasi dan melakukan investasi tersebut dalam jangka waktu yang singkat.

Alhasil, karena tidak memiliki ilmu yang cukup, orang tersebut melakukan spekulasi dalam berinvestasi. Kemungkinan besar ia akan mengalami kerugian bahkan berpotensi tinggi untuk kehilangan uangnya. Belum lagi jika mereka diiming-imingi investasi bodong dan mereka pun tertarik, hal ini sudah pasti akan membuat mereka kehilangan uangnya.

Untuk meminimalkan kerugian dalam berinvestasi, kita perlu mengetahui sifat dan sikap orang yang keliru dalam melakukan tindakan investasi, sebagai berikut:

Baca juga: Berinvestasi di Tempat yang Salah

Bodoh, Tapi Tidak Mau Belajar

Banyak korban penipuan investasi yang sebenarnya awam dan “bodoh”, dan tidak memahami dengan benar jenis investasi yang ingin dimasukinya. Namun, mereka memiliki tekad yang “nekat”, dengan hanya memperhatikan tingkat keuntungan besar semata. Mereka tidak mempelajari bagaimana investasi tersebut bekerja (operasional perusahaan) dan menghasilkan keuntungan bagi dirinya.

Mereka tidak berpikir dan memakai otaknya dengan benar dan maksimal, hanya memakai perasaan dan emosi semata untuk memutuskan sebuah hal yang sesungguhnya sangat besar.

Serakah dan Tamak

Mimpi di siang bolong, untuk menjadi kaya dan makmur dalam waktu singkat, tanpa perjuangan dan kerja keras, akhirnya membawa bencana dan kemalangan yang tidak berkesudahan. Sikap tamak dan serakah dari awal zaman manusia hadir di bumi, sudah ada dan berakar di pikiran manusia. Namun keserakahan dan ketamakan akan selalu membawa ketidakuntungan bagi manusia itu sendiri, dan semestinya sifat dan sikap ini tidak perlu ditiru dan menjadi pelajaran yang berharga.

Ikut-ikutan dan Tidak Mau Ketinggalan

Tidak memiliki pendirian dan pendapat sendiri merupakan ciri khas orang yang mudah diombang-ambing, dan gampang diperdaya. Bila mendengar dan menyaksikan ada orang yang memperoleh keuntungan besar, lalu ingin juga memperoleh keuntungan yang sama, tanpa memahami apakah benar cerita tersebut dan bagaimana cara kerjanya.

Sehingga seketika mendengar orang lain memperoleh uang banyak, dia tidak mau ketinggalan, lalu segera mengikuti langkah yang ditempuh orang lain tersebut. Dan pada akhirnya semua terjebak dan masuk perangkap penipuan yang dilakukan penjahat yang memanfaatkan sifat dasar manusia tersebut.

Tidak Kritis

Bertindaklah selalu kritis dan waspada dalam mengelola uang Anda, karena Anda sudah berjuang keras memperoleh dan mengumpulkan uang Anda tersebut. Sehingga Anda jangan sampai mengalami kehilangan dan kerugian yang tidak perlu.

Bila Anda didekati oleh siapa pun yang menawarkan Anda sebuah investasi, pasang mata, pasang telinga, dan pasang otak Anda, sebelum Anda memasang “taruhan” uang investasi Anda. Bertanyalah dan cari tahu segala aspek terkait penawaran tersebut, dan jangan putuskan apa pun sebelum Anda memahaminya dengan benar.

Semakin canggih sebuah jenis investasi dan semakin sulit Anda memahaminya, berarti uang Anda akan semakin mudah untuk hilang dan lenyap dari hadapan Anda.

Mudah Dibujuk dan Mudah Percaya

Uang tidak mengenal saudara, apalagi cuma teman. Bila Anda miskin dan susah, saudara dan teman Anda hanya memakluminya, dan sangat mungkin mereka akan minggat dari hadapan Anda.

Uang baru mengenal saudara dan teman, saat Anda tiba-tiba menjadi orang kaya baru (OKB) maka akan banyak teman-teman dan saudara-saudara baru yang bermunculan kembali setelah sekian lama tidak terbit, entah terbenam kemana.

Masa depan keluarga dan uang Anda adalah tanggung jawab utama Anda, sedangkan persahabatan dan persaudaraan tanggung jawab Anda nomor ke sekian. Tetaplah peka dan waspada di saat ada saudara atau sahabat mendekati dan memberikan penawaran investasi, karena penjahat ulung memahami dengan benar, bahwa Anda akan percaya dan mudah dibujuk bila dilakukan oleh orang-orang dekat Anda.

Mudah Terpesona dengan Penampilan Luar

Sebelum melakukan penipuan investasi, para penjahat terlebih dahulu melakukan investasi, dengan membeli jas bagus dan sepatu serta segala perlatan bermerek. Bahkan mereka sanggup berinvestasi pada ruang kantor serta ruang pamer yang mewah, dengan biaya yang cukup mahal. Mungkin mereka berpikir, untuk menangkap “ikan kakap” diperlukan umpan yang pantas.

Ya, mereka ingin menangkap “ikan kakap” yang mudah diperdaya dan “bodoh”, karena “ikan kakap” ini memiliki uang yang besar.

Jangan mudah terpesona dengan penampilan luar, lihat dan pelajari isi investasi yang ditawarkan. Jangan melihat tampan atau cantik, serta pintarnya orang tersebut menawarkan. Jangan melihat orang asing yang menawarkan, baik dari Eropa, Amerika, Australia, apalagi dari Singapura, Malaysia dan negara tetangga. Mereka telah belajar, dan berinvestasi dahulu sebelum melakukan penipuan investasi terhadap Anda.

Itulah beberapa sikap yang keliru dalam berinvestasi yang perlu kita hindari. Semoga bermanfaat.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares