Ciri-ciri Saham Gorengan yang Perlu Diketahui

Ciri-ciri Saham Gorengan
Ciri-ciri Saham Gorengan

Ciri-ciri Saham Gorengan yang Perlu Diketahui – Dalam dunia pasar modal kita sering mendengar istilah saham gorengan. Saham gorengan ini cukup diminati oleh para trader tapi dijauhi oleh investor karena harganya yang fluktuatif.

Saham gorengan ini biasanya saham-saham dari perusahaan yang tingkat valuasinya masih menenagah ke bawah. Untuk saham dari perusahaan yang memiliki tingkat valuasi tinggi seperti saham-saham blue chip atau yang masuk ke dalam LQ45, lebih aman dari penggorengan saham ini.

Pada artikel ini, kita akan mengetahui suatu saham masuk ke dalam kategori gorengan atau bukan. Tetapi, sebelum kita membahasnya, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari saham gorengan itu sendiri.

Baca juga: Ketakutan Investasi Saham dan Cara Mengatasinya

Pengertian Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham yang dikelola oleh beberapa oknum agar harganya melambung tinggi. Oknum-oknum ini bisanya orang kaya atau trader yang mewakili orang kaya dengan tujuan ingin mencari keuntungan besar dari ritel.

Mereka sengaja membeli saham dari suatu perusahaan dalam jumlah besar, jumlah yang bisa berpengaruh terhadap kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham dari perusahaan incaran tersebut selanjutnya akan diminati oleh para trader atau investor yang lain, yang berharap tingkat kenaikannya akan terus berlanjut.

Nah, setelah saham incaran tersebut sudah mencapai tingkat kenaikan yang diinginkan oleh oknum penggoreng. Oknum ini lalu akan menjual semua sahamnya dengan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari penjualan tersebut.

Trader atau investor yang tidak mengetahuinya akan gigit jari karena saham yang dimilikinya dalam jangka waktu singkat akan mengalami penurunan yang cukup tajam. Penurunan tersebut akibat dari penjualan dalam volume besar yang dilakukan oleh oknum penggoreng.

Ada sedikit catatan disini, perlu diperhatikan bahwa saham gorengan ini selain bisa digoreng oleh pemilik modal besar, saham ini juga bisa digoreng oleh trader yang sekaligus menjadi influencer dalam dunia pasar modal.

Ciri-ciri Saham Gorengan

Berikut ini ada beberapa ciri dari saham gorengan yang perlu Anda perhatikan agar tidak terjebak di dalamnya dan bisa merugikan investasi Anda.

Ciri #1: Kenaikan Harganya Cukup Signifikan

Harga saham naik adalah hal yang sangat wajar, tapi dengan kenaikan nilai yang dapat dimaklumi. Misalnya harga pembukaannya Rp500 per lembar dan angka penutupannya Rp550. Dengan segala fenomena ekonomi yang terjadi dalam sehari itu, peningkatan Rp50 masih sangat wajar, kan?

Namun, apabila peningkatan harganya lebih dari 10% per hari, apalagi untuk saham yang harganya murah, saham tersebut terindikasi digoreng oleh bandar. Harga yang murah sejatinya tidak semenarik itu di mata para investor, khususnya investor pemula.

Makanya perlu berhati-hati sebelum membeli saham. Sebaiknya amati pergerakan harganya dalam kurun waktu tertentu supaya Anda tahu apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak.

Ciri #2: Volume Perdagangan yang Tidak Wajar

Dari segi volume perdagangan, saham gorengan selalu menorehkan perdagangan terbesar dibandingkan saham lain dari emiten (penjual efek atau saham) yang sudah cukup dikenal. Bukan karena peminatnya banyak, tapi karena volume perdagangannya dimainkan oleh bandar.

Jadi, bandar sengaja membeli saham dalam skala besar agar harga sahamnya mengalami kenaikan secara drastis. Bahkan rela melakukan penawaran di atas harga pasar (demi keuntungan yang akan dihasilkan di depan mata).

Padahal sejujurnya, semua orang yang terjun ke dunia saham ingin mendapatkan harga yang murah untuk memaksimalkan nilai investasinya. Jadi ketika saham dijual, secara logika investor ini akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari selisihnya.

Ciri #3: Antrean Jual yang Sedikit

Jika dibandingkan dengan permintaan, maka jumlah penjualan saham gorengan jauh lebih sedikit yang membuat harganya naik signifikan. Sederhanya sama seperti hukum perdagangan. Apabila permintaan tinggi dan penawaran rendah, maka harga barangnya semakin mahal.

Dalam hal ini, bandar biasanya akan melakukan wait and see (menganalisis pergerakan saham). Barangkali dengan kenaikan harga yang signifikan, tingkat ketertarikan ritel untuk membeli sahamnya semakin besar.

Ciri #4: Harga Saham Tinggi Walaupun Perusahaan Rugi

Bukan rahasia lagi jika harga saham gorengan selalu berada di atas angin meskipun kondisi keuangan perusahaan tidak baik. Padahal secara logika hal ini tidaklah mungkin karena investor atau trader mana yang mau berinvestasi pada perusahaan yang kinerjanya kurang baik.

Harga yang tinggi ini bisanya terjadi karena perusahaan disokong oleh modal para bandar yang membuat harga sahamnya selalu meningkat. Jadi penting untuk mengamati kondisi keuangan perusahaan (analisis fundamental) sebelum membeli suatu saham.

Lihat besarnya pendapatan kotor, pengeluaran, keuntungan maupun kerugian yang diperoleh dari tahun ke tahun. Anda bisa melihat seluruh laporan keuangan perusahaan dari website resmi atas keterbukaan informasi di situs BEI (Bursa Efek Indonesia).

Ciri #5: Dikuasai oleh Emiten Baru

Meskipun harganya cukup terjangkau, Anda perlu waspada terhadap kemunculan emiten-emiten baru. Biasanya emiten barulah yang sering terindikasi pemilik saham gorengan, karena harganya masih cukup terjangkau.

Memang, masuknya emiten tersebut sudah melalui persetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), tapi walaupun begitu Anda belum mengetaui kinerja perusahaan tersebut yang sesungguhnya.

Daripada ujung-ujungnya portofolio yang Anda miliki berantakan. Lebih baik investasikan uang Anda dalam jumlah yang sedikit di awal. Setelah beberapa bulan atau tahun kemudian, Anda dapat menyimpulkan apakah emiten tersebut layak atau tidak.

Itulah ciri-ciri saham gorengan yang perlu Anda ketahui guna meminimalisir resiko dalam berinvestasi di pasar modal. Kecuali Anda pemilik modal besar dan Anda berniat untuk menggoreng salah satu saham perusahaan di bursa, mungkin Anda akan memperoleh keuntungan yang besar pula dari investasi saham gorengan Anda.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares