Berinvestasi di Tempat yang Salah

Berinvestasi di Tempat yang Salah
Berinvestasi di Tempat yang Salah

Berinvestasi di Tempat yang Salah – Orang berinvestasi pasti dengan tujuan ingin menerima return yang bisa dijadikan tambahan penghasilan untuk melipatgandakan modal atau untuk memperkuat portofolio investasi. Dalam merancang suatu investasi, perhitungan dan pertimbangan yang matang sangat diperlukan supaya tidak salah langkah. Seringkali orang salah dalam memutuskan investasinya karena lima hal berikut.

Baca juga: Cara Berinvestasi Menurut Rule #1

Kurang Informasi

Tidak cukup informasi yang diperlukan mengenai bidang usaha yang akan dimasukinya akan mendatangkan resiko yang besar. Misalnya informasi tentang besarnya pasar, pola persaingan, siapa saja pemainnya, segmentasi pasar mana yang sebaiknya dimasuki hingga karakteristik konsumennya.

Bagaimana dengan pemasoknya? Bagaimana dengan penguasaan teknisnya? Bagaimana dengan ROI (Return on Investment), menarik atau tidak?

Kurang informasi akan mengundang risiko salah dalam membuat keputusan yang pada akhirnya akan mengakibatkan kerugian.

Salah Informasi

Salah dalam informasi yang diterima sama halnya dengan kurang informasi. Informasi yang salah akan menjerumuskan Anda dalam membuat perhitungan dan membuat keputusan.

Salah Memprediksi Hasil

Kesalahan terbesar dalam memprediksi hasil suatu investasi adalah salah dalam membuat kalkulasi dan membuat estimasi awal. Biasanya hal ini terjadi karena terlalu optimis dalam memperkirakan hasil atau laba. Estimasi yang optimis akan semakin sensitif terhadap penyimpangan yang terjadi.

Misalnya ketika target pendapatan tidak tercapai sementara biaya telah dikeluarkan maka perusahaan atau orang tersebut dapat dipastikan akan merugi. Berbeda halnya jika estimasi awal dibuat lebih moderat dengan anggaran biaya lebih rendah maka penyimpangan pendapatan tidak berakibat kerugian yang besar.

Salah perhitungan menyebabkan investasi itu rentan terhadap kerugian. Sementara itu estimasi yang terlalu pesimis akan menampilkan perhitungan yang kurang menarik, sehingga investasi tersebut menjadi kurang layak untuk dijalankan.

Salah perhitungan kerap terjadi bila perencanaan investasi dibuat tergesa-gesa sehingga ada unsur-unsur biaya yang terlupakan. Misalnya, beban penyusutan aset, bunga pinjaman, biaya distribusi dan sebagainya.

Tidak Menguasai Bidang

Kurang menguasai bidang investasi yang dimasuki akan menyebabkan Anda meraba-raba dalam membuat keputusan. Bahkan, seringkali Anda melewatkan peluang-peluang yang ada karena kekurangtahuan. Jika Anda akan berinvestasi ke suatu bidang usaha yang tidak dikuasai, sebaiknya gunakan jasa konsultan yang ahli di bidang itu atau bekerja sama dengan orang yang Anda percayai dan terbukti telah berpengalaman di bidang tersebut.

Berinvestasi tanpa menguasai bidang akan sangat berisiko. Anda harus ekstra hati-hati dan mau mempelajari bidang baru yang akan Anda masuki itu. Kurang menguasai bidang investasi akan berakibat salah dalam berinvestasi.

Terlalu Berani Berspekulasi

Sering terjadi orang mengalami kerugian dalam berinvestasi bukan hanya karena orang tersebut kurang mengetahui, tetapi karena terlalu berani berspekulasi. Selalu gunakan kepala dingin, tidak emosional, dan tidak dilandasi pemikiran serakah yang ingin cepat berhasil dan memperoleh hasil yang besar ketika memutuskan setiap permasalahan.

Jika Anda ingin berspekulasi, paling tidak lakukan hal yang matang sehingga risiko yang Anda hadapi adalah calculated risk (risiko yang sudah dikalkulasi dan dipertimbangkan dengan matang).

Itulah lima hal yang sering membuat orang salah dalam berinvestasi. Semoga bermanfaat.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares