Kenali Penyebab Gaji Selalu Tidak Cukup, Bahkan Sudah Habis di Pertengahan Bulan

Penyebab gaji selalu tidak cukup
Apakah Anda merasa gaji yang Anda dapatkan selalu habis tidak tersisa. Lebih parahnya lagi gaji tersebut sudah habis padahal masih di pertengahan bulan. Anda merasa pengeluaran biasa-biasa saja dan gaji tersebut tidak Anda gunakan untuk membeli barang-barang yang mahal. Lalu kemana menguapnya gaji tersebut?


Kenali kebiasaan-kebiasaan yang sebenarnya sepele, tetapi menjadi penyebab kenapa gaji bulanan Anda mudah menguap. Berikut ini beberapa penyebabnya :

1. Belanja Rokok
Dengan gaji UMR di daerah Kabupaten Bekasi, sampel saya gunakan berdasarkan daerah tempat tinggal saya, yaitu sekitar Rp 5 jutaan. Sepertinya memang cukup besar untuk memenuhi kehidupan bulanan Anda. Tetapi hal sepele seperti membeli rokok sudah lumayan mempengaruhi persentase pengeluaran dari gaji Anda.

Untuk harga sebungkus rokok sekarang berkisar Rp 20.000,- jika satu hari Anda merokok satu bungkus saja, dikalikan dengan 30 hari, maka pengeluaran untuk membeli rokok sekitar Rp 600.000,-. Kalau dipersentasekan dengan gaji bulanan Rp 5 juta, maka setidaknya Anda mengeluarkan 12% pengeluaran dari gaji bulanan Anda. Nilai yang cukup besar jika kita keluarkan hanya untuk membeli rokok.

2. Makan di Luar
Kebiasaan yang membuat gaji Anda cepat habis yang ke dua yaitu makan di luar. Memang kalau kita bandingkan antara masak sendiri dengan makan di luar, makan di luar lebih praktis dan cepat. Tetapi resiko yang Anda harus terima ialah uang Anda yang harus dikeluarkan untuk post makan akan lebih banyak. 
Coba Anda bandingkan kalau Anda masak sendiri dengan budget Rp 50.000,- sudah cukup untuk membeli bahan makanan untuk Anda masak. Sedangkan kalau Anda makan di luar dengan pola makan 3 kali sehari, misalkan untuk sarapan Anda beli bubur ayam Rp 15.000,- makan siang dengan masakan Padang Rp 25.000,- kemudian untuk makan malam Anda beli Ayam penyet Rp 25.000,- setidaknya uang yang harus Anda keluarkan dalam sehari sekitar Rp 65.000,- itu juga dengan membeli makan yang sederhana.

Untuk Anda yang masih single, makan di luar mungkin sanggup Anda lakukan dengan mengandalkan gaji bulanan Anda. Akan tetapi sebaiknya jangan Anda biasakan, mulailah untuk mencoba memasak makanan Anda sendiri, karena kalau Anda sudah memiliki tanggungan keluarga dan tetap membiasakan makan di luar, tentunya lebih banyak lagi biaya yang harus Anda keluarkan jika dibanding dengan ketika Anda sedang single.

3. Nongkrong di Kedai Kopi
Kebiasaan nongkrong di kedai kopi sedikit banyak mempengaruhi pengeluaran yang harus Anda keluarkan dari gaji bulanan Anda. Para milenial beranggapan dengan nongkrong di kedai kopi akan meningkatkan gengsi mereka. Kalau gaji Anda tidak sanggup untuk membiayai kebiasaan tersebut, jangan Anda paksakan untuk menurutinya, apalagi kalau tujuan Anda hanya ingin menaikan tingkat gengsi semata. Jangan sampai gaji yang Anda dapatkan dengan bekerja banting tulang harus Anda keluarkan hanya untuk membeli kopi yang harganya lumayan mahal.

Harga rata-rata secangkir kopi di kedai-kedai kopi berkisar antara Rp 30.000,- sampai Rp 60.000,- bahkan ada yang lebih mahal dari pada itu. Padahal untuk urusan rasa, kopi yang Anda beli dari kedai kopi tidak jauh berbeda dengan kopi yang bisa Anda beli sachet-an di warung-warung. Kopi sachet di warung harganya palingan sekitar Rp 2.000,- an.

Untuk sekali dua kali mungkin boleh Anda lakukan beli kopi di kedai-kedai, demi menambah pengalaman Anda. Tetapi kalau terlalu sering dan menjadi kebiasaan akan sangat menguras pengeluaran bulanan Anda.

4. Jajan
Jajan di luar jam makan Anda, seperti ketika sore-sore Anda membeli bakso, mie ayam, ketoprak, siomay dan jajanan lainnya itu juga mempengaruhi kemana perginya uang bulanan Anda. Misalnya untuk sekali Anda jajan, biaya yang harus Anda keluarkan sekitar Rp 20.000,- dalam sebulan biaya yang harus Anda keluarkan hanya untuk jajan bisa mencapai Rp 600.000,-. Biaya tersebut harus Anda keluarkan di luar budget uang makan bulanan Anda.

5. Air Kemasan
Jika Anda lebih sering membeli air kemasan dibandingkan dengan membeli air galon, pasti biaya yang harus Anda keluarkan akan jauh lebih banyak. Sepertinya sepele jika kita rasakan sekilas, harga air kemasan palingan Rp 3.000,- , tetapi coba Anda hitung apabila dalam sehari Anda perlu meminum air dalam kemasan sekitar 5 botol, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 15.000,-. Biaya yang cukup untuk membeli satu air galon yang bisa Anda pakai untuk kebutuhan air dalam satu Minggu.

6. Transportasi Online
Jika Anda lebih memilih menggunakan transportasi online dibanding dengan transportasi massa, seperti kereta api atau bus sebagai media transportasi harian Anda. Biaya yang harus Anda keluarkan akan jauh lebih tinggi. Transportasi umum seperti kereta, untuk Anda pergi dari Bekasi ke Jakarta palingan biayanya sekitar Rp 3.500,- sedangkan jika Anda menggunakan transportasi online, biaya yang harus Anda keluarkan bisa berkisar antara Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- , itu juga dengan Anda menggunakan jasa transportasi online berupa ojek online.

Kebiasaan-kebiasaan yang dinilai sepele di atas ternyata sangat mempengaruhi jumlah pengeluaran bulanan Anda. Cobalah untuk memangkas biaya bulanan Anda dengan lebih berhemat dengan mempertimbangkan mana kebiasaan yang baik dan mana kebiasaan yang buruk.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares