Apa Itu Black Swan? Dan Cara Menghadapinya

Apa Itu Black Swan? Dan Cara Menghadapinya
Apa Itu Black Swan? Dan Cara Menghadapinya

Apa Itu Black Swan? Dan Bagaimana Cara Menghadapinya – Apakah Anda pernah mendengar istilah Black Swan? Mungkin sebagian dari Anda merasa tidak asing dengan istilah tersebut. Secara singkat Black Swan dapat diartikan sebagai peristiwa-peristiwa langka yang tidak terduga. Black Swan bisa berdampak positif dan juga berdampak negatif.

Black Swan yang memiliki dampak positif misalnya penemuan antibiotik Penisilin oleh Alexander Fleming yang tidak disangka-sangka. Beliau meletakan sisa penelitian di lab pribadinya begitu saja, sepulangnya dari liburan panjang, Fleming mendapati bahwa bakteri nampak berhenti tumbuh ketika bercampur dengan jamur. Kemunculan internet juga merupakan Black Swan yang memiliki dampak positif.

Black Swan yang memiliki dampak negatif misalnya tragedi penyerangan gedung World Trade Center pada 11 September 2001 oleh teroris Al-Qaeda. Terjadinya Perang Dunia I pun dapat dikategorikan sebagai Black Swan yang memiliki dampak negatif.

Baca juga: Apa itu Taper Tantrum? Dan Dampaknya bagi Kita

Apa Itu Black Swan?

Black Swan merujuk pada peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi dan diluar perkiraan biasa. Teori ini dideskripsikan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan tahun 2007. Kriteria untuk mengindentifikasi peristiwa Black Swan adalah:

  • Muncul secara mengejutkan
  • Berpengaruh besar
  • Setelah muncul, dijelaskan oleh peninjauan ke belakan

Menurut Taleb, banyak penemuan ilmiah merupakan fenomena Black Swan, terjadi dengan tidak disengaja dan tidak diramalkan, contohnya adalah kemunculan internet, komputer pribadi, Perang Dunia I, dan peristiwa 11 September 2001.

Berdasarkan pendapat Taleb, karena telah diharapkan dengan sangat pasti bahwa pandemi global pada akhirnya akan terjadi, pandemi Covid-19 bukanlah Black Swan, tetapi dianggap sebagai angsa putih, peristiwa semacam ini memiliki pengaruh besar, tetapi kompatibel dengan properti statistik.

Cara Menghadapi Black Swan

Lantas bagaimana cara kita agar tangguh dalam menghadapi Black Swan khususnya dalam bidang ekonomi. Taleb dalam bukunya The Black Swan sudah memaparkannya, apa saja? Langsung saja kita bahas satu per satu:

Apa yang Rapuh Sehingga Harus Diatasi Paling Dahulu, Selagi Masih Kecil

Jangan sampai sesuatu gagal ketika sudah terlanjur terlalu besar. Evolusi dalam dunia ekonomi memudahkan mereka yang memilki resiko tersembunyi paling banyak menjadi yang paling besar.

Tidak Ada Sosialisasi untuk Rugi dan Privatisasi untuk Untung

Apa pun yang perlu diselamatkan dari kebangkrutan harus dinasionalisasikan, apa pun yang tidak perlu diselamatkan harus dibiarkan bebas, kecil dan tahan resiko. Kita telah masuk ke bagian paling buruk dalam kapitalisme dan sosialisme. Di Prancis, pada 1980-an, kelompok sosialis mengambil alih bank-bank. Di Amerika Serikat, pada 2000-an, perbankan mengambil alih pemerintah. Ini seperti mimpi.

Orang yang Mengemudi Bus Sekolah dengan Kain Penutup Mata (dan Menabrakannya) tidak Pernah Diberi Bus Baru

Lembaga-lembaga mapan yang terkait dengan ekonomi (universitas, regulator, pejabat bank sentral, pejabat pemerintah dan berbagai organisasi yang berisi para ekonom) kehilangan legitimasi karena kegagalan sistem dalam tahun 2008. Lembaga-lembaga ini tidak memiliki rasa tanggung jawab dan bodoh karena sudah membuat kita percaya kepada kemampuan mereka untuk selamat dari kekacauan ini.

Lembaga ini juga tidak memiliki rasa tanggung jawab karena mendengarkan saran-saran dari para “pakar risiko” dan akademisi sekolah bisnis yang masih mempromosikan pengukuran-pengukuran mereka yang membuat kita semua gagal (misalnya value at risk). Carilah orang-orang cerdas dengan tangan yang bersih.

Jangan Biarkan Seseorang yang Mendapatkan Bonus/ Insentif Mengelola Sebuah Reaktor Nuklir atau Risiko Keuangan Anda

Paling banter, ia akan memangkas setiap kebijakan keamanan untuk menaikan “laba” dari penghematan-penghematan tersebut sambil mengaku “konservatif”. Bonus tidak mengakomodasi risiko-risiko tersembunyi terjadinya musibah. Asimetri sistem bonuslah yang membawa kita kesini. Tidak ada insentif tanpa disinsentif, kapitalisme bicara tentang ganjaran dan hukuman, tidak hanya ganjaran.

Imbangi Kompleksitas dengan Kesederhanaan

Kerumitan akibat globalisasi dan kehidupan ekonomi yang sangat perlu diimbangi dengan kesederhanaan dalam produk-produk finansial. Ekonomi yang kompleks sudah menjadi suatu bentuk belitan utang (leverage). Itu utang efisiensi. Menambahkan utang ke dalam sistem itu menimbulkan perputaran yang liar dan berbahaya dan tidak memberi ruang untuk kesalahan.

Sistem-sistem kompleks berhasil bertahan hidup karena longgar dan royal, bukan karena utang dan optimisasi. Kapitalisme tidak dapat menghindari kerakusan dan keangkuhan. Ekuitas yang menggelembung (seperti dalam tahun 2000) telah terbukti ringan, sedangkan utang yang menggelembung jahat dan berbahaya.

Jangan Memberikan Dinamit Kepada Anak-anak, Bahkan Meskipun Ada peringatan Tertulis Akan Bahayanya

Produk-produk finasial kompleks perlu dilarang karena tidak ada orang yang paham dan hanya sedikit yang cukup rasional untuk mengetahuinya. Kita perlu melindungi masyarakat dari mereka sendiri, dari para bankir yang menjual produk-produk “hedging” kepada mereka, dan dari regulator-regulator naif dan bodoh yang mendengar ahli-ahli teori ekonomi.

Hanya Skema Ponzi yang Harus Bergantung pada Kepercayaan. Pemerintah Tidak Boleh Sampai Harus “Memulihkan Kepercayaan”

Dalam sebuah skema Ponzi (paling terkenal adalah yang telah dicoba oleh Bernard Madoff), seseorang meminjam atau berutang dari seorang investor untuk membayar investor lama yang berusaha keluar dari investasi.

Desas-desus yang menyebar adalah sebuah produk sistem kompleks. Pemerintah tidak mampu menghentikan desas-desus. Untuk sederhananya, kita perlu berada dalam posisi untuk menolak desas-desus, kita harus bersikap keras kepadanya.

Jangan Berikan Narkoba Lagi Kepada Seorang Pecandu Kalau Ia Sakit Karena Terlambat Mengkonsumsi

Menggunakan dana pinjaman untuk mengatasi masalah yang timbul karena kebanyakan utang tidak sama dengan homeopati (pengobatan alternatif), itu penyangkalan. Krisis utang bukan masalah temporer melainkan masalah struktural. Kita memerlukan rehabilitasi.

Masyarakan Tidak Boleh Mengandalkan Aset Finansial Sebagai Tempat Penyimpanan Harta

Masyarakan tidak boleh mengandalkan aset finansial sebagai tempat penyimpanan harta dan jangan mengandalkan “pakar” yang tidak dapat dipercaya untuk pertimbangan tentang pensiun mereka.

Kehidupan ekonomi harus didefinansialisasi. Kita harus belajar tidak menggunakan pasar sebagai gudang harta, pasar tidak menyediakan kepastian yang dibutuhkan oleh orang normal, yang ada hanya pandangan-pandangan “pakar”. Investasi harus menjadi hiburan.

Masyarakat harus menjadi cemas karena bisnis mereka sendiri (yang berada dalam kendali mereka), bukan karena investasi mereka (yang berada di luar kendali mereka).

Buatlah Telur Dadar Menggunakan Telur Pecah

Akhirnya, krisis 2008 bukan masalah yang harus diperbaiki dengan perbaikan tambal sulam, sama seperti rangka kapal berkarat tidak dapat diperbaiki dengan cara ditambal. Kita perlu membuat lagi rangka baru dengan bahan baru (yang lebih kuat), kita harus merombak sistem sebelum sistem menghancurkan dirinya sendiri.

Dengan kesadaran sendiri, mari kita beralih ke tata ekonomi yang lebih tangguh dengan membantu memecahkan yang akan pecah sendiri, mengubah utang menjadi ekuitas, memarginalkan lembaga-lembaga ekonomi dan sekolah bisnis, menghentikan pemberian hadiah “Nobel” untuk ilmu ekonomi, melarang leveraged buyout, mengembalikan bankir ke tempatnya, mengambil kembali bonus-bonus dari mereka yang telah mengantar kita ke krisis, dan mengajari orang kemampuan mengarungi dunia yang penuh ketidakpastian.

Itulah sedikit ulasan mengenai Black Swan yang dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan. Semoga dapat menambah wawasan kita semua.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares