Cara Menjual yang Efektif dan Berhasil

Cara Menjual yang Efektif dan Berhasil
Cara Menjual yang Efektif dan Berhasil

Cara Menjual yang Efektif dan Berhasil – Tulisan ini saya ambil dari buku Unlimited Wealth karya dari motivator termuda nomor satu di Asia, yaitu Bong Chandra. Menurutnya syarat mutlak untuk sukses ialah bisa menjual.

Tanpa kita sadari, sebenarnya semua orang mempunyai bakat untuk jualan. Setidaknya untuk kita bisa memiliki pasangan, kita harus bisa “menjual” diri kita ke calon pasangan yang kita dambakan.

Bahkan sebelum Anda diterima dipekerjaan Anda sekarang, Anda harus berhasil “menjual” diri Anda sehingga perusahaan mau dan bersedia mempekerjakan Anda.

Tapi, banyak orang yang tidak mau mengasah bakat tersebut dan tidak mau jualan secara profesional. Beberapa penyebabnya ialah karena takut ditolak, merasa tidak berbakat menjual, gengsi untuk menjual, tidak enak untuk mejual dan beranggapan tidak ada yang bisa dijual.

Menurut Bong beberapa alasan diatas sangatlah wajar, karena orang yang sudah jago jualan pun awalnya pasti merasakan hal seperti itu. Tetapi seiring dengan jam terbang yang semakin banyak, alasan itu akan hilang dengan sendirinya.

Berikut beberapa cara jualan yang efektif yang bisa Anda terapkan untuk mendapatkan penjualan yang berhasil:

Baca juga: Hypno Selling: Taktik Jualan Tanpa Penolakan

Cara #1: Membangun Kepercayaan

Sebelum kita menjual sesuatu kepada seseorang, pertama kita harus dapat membangun kepercayaan. Jika sudah ada kepercayaan antara pembeli dan penjual, proses penjulan akan berlangsung dengan lebih mudah.

Misalnya Anda terdampar di Rusia, Anda tidak mengenal seorang pun disana, Anda tidak paham bahasa Rusia. Tiba-tiba saja ada seseorang menyapa Anda dengan berbahasa Indonesia. Tiba-tiba saja Anda merasa dekat dengan orang itu. Padahal ketemu saja baru pertama kali. Tetapi karena sama-sama berasal dari Indonesia tetap saja merasa dekat.

Dengan adanya kesamaan maka akan terbentuk trust atau kepercayaan. Jika sudah ada kepercayaan, segalanya menjadi mudah. Anda mau menjual apa saja pasti bisa. Bahkan Anda pun bisa menjual alarm mobil kepada orang yang bahkan tidak memiliki mobil.

Cara #2: Mencairkan Suasana

Selain membangun kesamaan, tidak kalah pentingnya Anda dapat mencairkan suasana. Maksudnya di sini, Anda dapat membuat suasana yang tadinya kaku menjadi rileks sehingga nyaman untuk berkomunikasi.

Untuk dapat mencaikan suasan, ada satu kunci, yaitu FORM (Family, Occupation, Recreation, Message).

  • Family, mulai pembicaraan dengan membahas mengenai keluarga. Bisa bertanya tentang daerah asal, membicarakan latar belakang keluarga dan lain sebagainya.
  • Occupation, mulai pembicaraan dengan menanyakan pekerjaannya. Yang perlu Anda lakukan ialah puji pekerjaannya. Sebutkan kelebihan dari pekerjaan tersebut, dan dampaknya bagi perusahaan.
  • Recreation, masalah rekreasi atau liburan bisa juga diangkat sebagai pencair suasana. Bisa menanyakan habis berlibur ke mana jika pertemuan terjadi setelah long weekend atau masa liburan.
  • Message, setelah melakukan ketiga pembicaraan di atas, jangan lupa untuk menyampaikan pesan/ message yang ingin disampaikan. Jangan sampai terlalu asyik mencaikan suasana, Anda jadi lupa tujuan Anda datang menemui calon pembeli Anda.

Cara #3: Gali Kebutuhan

Dalam menjual apa pun, Anda harus menggali kebutuhan dari calon pembeli Anda. Walaupun Anda menjual sesuatu yang bagus, tetap saja sulit jika itu bukan kebutuhan dari calon pembeli Anda.

Misalnya Anda menjual berlian. Walaupun berlian yang Anda jual berkualitas terbaik, akan sangat sulit dijual pada saat krisis finansial yang prioritas utama pembeli adalah urusan perut.

Cara #4: Cari Solusi

Dalam melakukan penjualan jauhi perdebatan. Walaupun Anda menang berdebat dengan pembeli, dia tidak akan jadi membeli produk Anda. Menang berdebat berarti kalah “perang”.

Dalam hal ini Anda bisa menggunakan cara, feel (merasakan, saat sekarang), felt (merasakan, waktu lampau) dan found (menemukan solusi).

Misalnya saat calon pembeli berargumentasi mengenai harga yang mahal, Anda bisa berkata demikian. “Saya mengerti apa yang bapak rasakan (feel). Karena saya dulu juga pernah merasakan (felt) hal seperti itu. Lalu saya menemukan (found) bahwa harga yang mahal adalah hal yang relatif, bila Anda membeli produk dengan harga murah, biasanya kualitasnya pun tidak sebagus produk ini.

Cara #5: Closing

Banyak orang yang sudah melakukan semua hal di atas dengan baik, namun tidak terjadi transaksi. Biasanya kesalahan adalah pada saat closing (penutup). Salah bertanya, bisa membuat semua usaha yang dilakukan sebelumnya sia-sia.

Daripada memberi pertanyaan, “Bapak jadi beli atau tidak?” lebih baik langsung bertanya “Bapak ingin warna merah atau biru?”, “Bayarnya cash atau kredit?” Usahakan untuk memberi pertanyaan yang jawabannya pasti “Ya”. Kalau ditanya jadi beli atau tidak, bisa saja dijawab tidak jadi. Namun, jika ditanya warna apa, dia menjawab merah atau biru, maknanya tetap “Ya”.

Cara #6: After Sales

Satu hal yang tidak kalah penting adalah after sales atau layanan purnajual. Banyak orang yang merasa tugasnya sudah selesai saat calon pembeli membeli barang darinya. Padahal jika dia mau melakukan layanan purnajual, bisa jadi pembeli itu tidak hanya akan membeli sekali, namun akan membeli terus-menerus darinya.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan antara lain memberikan layanan jika terjadi komplain, rutin memberikan kartu ucapan untuk hari-hari istimewa, parcel dan lain sebagainya. Namun kembali lagi layanan purnajual Anda harus disesuaikan dengan nilai penjualan Anda.

Itulah cara menjual yang efektif dan berhasil menurut Bong Chandra dalam bukunya Unlimited Wealth.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares