Perilaku Konsumtif dan Cara Mengatasinya

Perilaku Konsumtif dan Cara Mengatasinya
Perilaku Konsumtif dan Cara Mengatasinya

Perilaku Konsumtif dan Cara MengatasinyaPerilaku konsumtif merupakan sebuah cara hidup atau kebiasaan yang menjadikan seseorang selalu berkeinginan untuk membeli atau memakai suatu barang dan jasa secara berlebihan.

Kebiasaan ini pada umumnya mudah menggejala dan sekaligus bisa menjadi candu sehingga dapat menciptakan ketergantungan. Hal inilah yang menjadikan kebiasaan berperilaku konsumtif sulit untuk dihilangkan.

Berperilaku konsumtif pada umumnya ditunjukka dengan pengeluaran yang besar dibanding dengan pendapatan, atau istilah lainnya ialah lebih besar pasak daripada tiang. Apabila pola hidup semacam ini terus dipelihara, lambat laun dapat mejadi masalah dalam keuangan seseorang.

Baca juga: 3 Pola Pengeluaran Uang Secara Bijak

Faktor-Faktor Pembentuk Perilaku Konsumtif

Beberapa faktor yang dapat melahirkan seseorang berperilaku konsumtif dapat kita kategorikan menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor Eksternal

Perilaku konsumtif dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti:

Lingkungan

Lingkungan memiliki peranan yang signifikan dalam membentuk perilaku seseorang. Apabila seseorang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan yang memilki kebiasaan konsumtif, hampir dapat dipastikan orang tersebut memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif juga.

Kebudayaan

Kebudayaan seperti halnya lingkungan, memiliki peranan penting dalam membentuk diri seseorang. Sebab, kebudayaan dapat dilihat dari cara hidup, kebiasaan serta tradisi dalam permintaan akan suatu barang atau jasa.

Kelas Sosial

Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat secara homogen dan permanen serta tersusun berdasarkan hierarki. Dalam kelas sosial yang sama, para anggota menganut nilai-nilai, minat dan perilaku secara identik.

Kelompok Sosial

Kelompok sosial kerap disebut dengan istilah kelompok acuan. Ini merupakan kelompok yang memiliki pengaruh, baik secara langung maupun tidak langsung, terhadap pendirian dan perilaku seseorang.

Keluarga

Keberadaan keluarga pada umumnya memiliki pengaruh yang sangat kuat, jika tidak dikatakan paling kuat dalam membentuk prilaku dan pendirian seseorang.

Faktor Internal

Faktor internal yang tidak kalah signifikan dalam mendorong perilaku konsumtif, antara lain:

Motivasi

Motivasi berfungsi sebagai pemberi dorongan untuk melakukan suatu tindakan. Dalam pembelian, motivasi bertujuan untuk memuaskan dorongan kebutuhan dan keinginan.

Pengamatan

Ini merupakan respon di mana konsumen menyadari dan melakukan tindakan lanjutan terhadap aspek lingkungan. Pengamatan seseorang dalam hal ini dipengaruhi secara langsung oleh pengalaman berupa perbuatan di masa lalu yang dipelajari. Hasil pengamatan ini akan membentuk cara pandang terhadap sesuatu, seperti barang atau jasa.

Proses Belajar

Perubahan perilaku terjadi karena adanya pengalaman terhadap proses belajar dalam hal penggambaran dari perilaku yang berubah.

Kepribadian

Keberadaan kepribadian berbeda pada masing-masing orang. Sifat-sifat inilah yang kemudian membentuk perilaku pada setiap individu, termasuk perilaku konsumtif.

Konsep Diri

Konsep diri merupakan cara setiap orang mengenali keberadaan diri sendiri dalam rentan waktu tertentu, sebagai wujud dari gambaran yang dipikirkan. Setiap individu memiliki konsep diri masing-masing. Oleh karena itu, alasan setiap orang dalam membeli suatu produk pada umumnya berbeda-beda.

Sikap dan Keyakinan

Sikap ketika membeli produk yang dilakukan oleh konsumen, dipengaruhi oleh pengalaman dan proses belajar, dapat berwujud sikap positif ataupun negatif.

Gaya Hidup

Di dalam gaya hidup, digambarkan cara hidup dan tingkah laku seseorang mengenai bagaimana orang tersebut menghabiskan waktunya. Apa yang dianggap penting dalam lingkungan tempat ia berada, sekaligus orang tersebut memaknai keberadaan diri sendiri serta orang-orang disekitarnya.

Gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh kebudayaan, demografi, ekonomi serta aspek psikologis. Gaya hidup juga berhubungan secara langsung dengan status sosial masing-masing individu.

Keadaan Ekonomi dan Pekerjaan

Pemilihan terhadap suatu produk berupa barang dan jasa, pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Dalam hal ini, keadaan ekonomi dapat dipahami sebagai pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan, kekayaan, kemampuan untuk memperoleh pinjaman, serta sikap terhadap pengeluaran.

Usia dan Siklus Hidup

Usia seseorang sangat berpengaruh terhadap seleranya dalam memilih suatu produk, baik itu barang maupun jasa.

Karakteristik Orang-Orang yang Berperilaku Konsumtif

Orang dengan perilaku konsumtif cenderung memiliki dan mempertahankan beberapa karakteristik berikut:

  1. Menilai bahwa dengan memakai atau membeli produk berharga mahal dapat menimbulkan rasa percaya diri.
  2. Memakai sebuah produk karena adanya unsur konformitas (kenyamanan) terhadap model atau tokoh yang mengiklankan produk tersebut.
  3. Membeli produk untuk menjaga status, penampilan dan gengsi.
  4. Berbelanja produk karena kemasan produk yang menarik.
  5. Membeli produk karena tergoda untuk mendapatkan hadiah.
  6. Membeli produk dengan pertimbangan harga, bukan manfaat dan kegunaannya.
  7. Mencoba produk sejenis dengan dua merek yang berbeda, dll.

Cara Mengatasi Perilaku Konsumtif

Beberapa langkah berikut ini dapat dilakukan untuk mengatasi kebiasaan berperilaku konsumtif:

Perencanaan Keuangan

Buatlah perencanaan keuangan yang matang agar pendapatan dan pengeluaran senantiasa terkontrol. Susunlah dengan cermat perencanaan keuangan, baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Skala Prioritas

Buatlah skala prioritas mengenai kebutuhan dengan cara mengklasifikasikan kebutuhan mendesak, yang benar-benar harus segera dipenuhi, dan kebutuhan yang masih dapat ditunda.

Analisis

Buatlah analisis berkenaan dengan perilaku konsumtif yang menjadikan kita menjadi seseorang yang boros. Tanyakan kepada diri sendiri, sejak kapan kita berperilaku konsumtif, kemudian temukan solusinya.

Setelah itu, belajarlah secara perlahan untuk meninggalkan perilaku konsumtif yang hanya akan menjadi ancaman bagi kondisi keuangan kita di masa depan.

Bedakan antara Keinginan dan Kebutuhan

Kebutuhan setiap individu tentu saja berbeda-beda. Akan tetapi, keberanaan kebutuhan dapat diatur. Berbeda dengan keinginan yang selalu menuntut lebih, bahkan di luar kemampuan yang kita miliki.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita memiliki kemampuan membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Jika tidak, kita akan selalu terjebak dalam perilaku konsumtif yang melenakan.

Tanamkan Motivasi untuk Membeli Sesuatu di Masa Depan

Menanamkan motivasi untuk membeli sesuatu yang berharga di masa depan dapat kita jadikan sebagai sarana mengatasi kebiasaan perilaku konsumtif secara perlahan. Dengan cara ini, lama-kelamaan kita akan terbiasa untuk menabung dan berinvestasi.

Biasakan Membawa Uang Secukupnya

Kebiasaan membawa uang berlebih kerap melemahkan daya kontrol kita dalam mengatasi keinginan untuk berbelanja. Oleh karena itu, buatlah kontrol untuk diri sendiri dengan cara membiasakan membawa uang secukupnya.

Itukah sedikit ulasan mengenai perilaku konsumtif dan bagaimana cara kita mengatasinya. Semoga bermanfaat.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares