Hindari Utang Ini Jika Penghasilan Masih Pas-Pasan

Hindari Utang Ini Jika Penghasilan Masih Pas-Pasan
Hindari Utang Ini Jika Penghasilan Masih Pas-Pasan

Hindari Utang Ini Jika Penghasilan Masih Pas-Pasan – Memang tidak semua utang atau kredit yang kita ajukan bisa disetujui oleh pihak kreditur. Kreditur akan menilai kemampuan kita dalam membayar kredit yang diajukan.

Namun, ada saja kreditur yang melonggarkan persyaratan ini. Untuk itu kita harus mengetahui sendiri kemampuan kita sebelum mengajukan utang ini. Sederhananya, minimal kita tahu maksimal jumlah kredit yang bisa kita miliki dibandingkan dengan penghasilan dan total aset.

Jangan karena keinginan semata, kita mengesampingkan resiko yang bisa timbul di kemudian hari. Utang bukanlah cara bijak untuk mencari kesenangan. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki utang, kehidupannya tidak tenang dan penuh dengan kecemasan.

Jadi, untuk Anda yang penghasilannya masih pas-pasan, sebaiknya hindari beberapa utang di bawah ini:

Baca juga: Cara Melunasi Hutang yang Menumpuk

Utang #1: Gawai atau Gadget

Kehadiran teknologi dari tahun ke tahun memang mengalami perubahan. Entah dari kamera, penyimpanan, RAM, serta spesifikasi kecanggihan lainnya.

Kadang ada kecenderungan kita ingin mengganti dengan gadget yang terbaru. Padalah kita tidak terlalu membutuhkannya, dan gadget yang kita miliki pun masih bisa dipergunakan dengan baik.

Kita semua tahu, untuk pembelian gadget dengan sistem kredit harganya jauh lebih mahal. Maka dari itu, utang untuk pembelian gadget yang tidak perlu sebaiknya dihindari.

Gadget senantiasa menawarkan kecanggihan setiap tahunnya. Apabila kita selalu ingin mengikuti trennya, bisa saja pada saat gadget kita lunas, sudah muncul lagi gadget terbaru yang lebih canggih. Begitu seterusnya, hingga kita terjebak dalam utang konsumtif seumur hidup kita.

Utang #2: investasi

Investasi merupakan hal yang dianjurkan apabila kita ingin uang atau harta yang kita miliki tidak stagnan dan mengalami pertumbuhan. Akan tetapi, pastikan uang atau dana yang kita gunakan untuk investasi ialah uang dingin, bukan utang.

Seperti kita ketahui bersama, investasi memiliki resiko yang suka tidak suka harus kita tanggung. Jadi kita harus siap kehilangan uang yang kita gunakan jika investasi tersebut gagal.

Banyangkan jika uang tersebut berasal dari utang. Selain kita kehilangan uang investasi kita, kita pun harus melunasi utang kepada kreditur.

Utang #3: Kartu Kredit

Memang kartu kredit bila digunakan dengan bijak bisa memberi berbagai manfaat untuk kita. Diantaranya, kita tidak perlu mengajukan kredit berulang-ulang, dapat digunakan di berbagai toko, hingga kita bisa menggunakannya untuk berbelanja online di marketplace.

Apabila penghasilan masih dirasa rendah tetapi kebutuhan cukup tinggi, terkadang kartu kredit bisa menjadi pilihan. Namun perlu diingat juga, besaran bunga serta denda yang akan ditentukan pada saat terlambat bayar.

Penggunaan kartu kredit seperti ini mungkin dapat membantu saat itu juga, namun bisa menjadi masalah di bulan-bulan berikutnya karena terlambat bayar.

Utang #4: Kendaraan Mewah

Untuk pembahasan ini memang agak sedikit ekstrim. Karena pembelian kendaraan mewah tidak hanya menyulitkan untuk mereka yang memiliki penghasilan pas-pasan. Akan tetapi, untuk mereka yang memiliki penghasilan yang cukup pun akan merasa kesulitan membelinya.

Inti dari pembahasan ini ialah kita harus membertimbangkan biaya yang akan timbul di kemudian hari apabila kita memutuskan untuk membeli kendaraan. Jangan karena kita merasa mampu untuk membayar cicilan bulanan, kita langsung ambil kredit kendaraan tersebut.

Padahal, selanjutnya kita diharuskan untuk mengeluarkan beberapa biaya yang timbul akibat kepemilikan kendaraan tersebut, seperti bahan bakar, service hingga pajak atas kendaraan yang kita miliki.

Apabila kita memang diharuskan memiliki kendaraan sendiri (karena tidak ada transportasi umum yang memadai), belilah kendaraan yang harganya terjangkau secara cash atau pilihlah kredit dengan cicilan yang rendah.

Utang #5: Usaha

Dalam kasus ini ialah usaha yang baru dibangun bukan mengembangkan usaha. Karena usaha yang baru dibangun, kemungkinan gagalnya sangat tinggi.

Sama halnya dengan investasi, bahwa usaha pun harus menggunakan uang dingin. Hal ini harus dilakukan kerena kita belum memiliki pelanggan yang loyal, belum memiliki target pasar dan mungkin saja produk yang kita hasilkan biasa-biasa saja.

Alih-alih akan sukses dengan menggunakan utang usaha, malah kita bisa terjerumus ke dalam kebangkrutan karena penjualan sedikit. Akibatnya kita tidak mampu membayar utang kepada kreditur.

Menggunakan utang usaha akan terkesan memiliki kesuksesan yang semu, apabila tidak dibarengi dengan riset pasar yang jelas, penjualan tidak akan meningkat dan muncul resiko lainnya.

Itulah beberapa utang yang harus kita hindari apabila penghasilan yang kita punya dirasa masih pas-pasan. Sebelum kita berutang, pastikan kita memiliki backup atas pembayaran utang tersebut. Pastikan pula jumlah cicilan tidak lebih dari 30% atas pengasilan, dan total utang tidak lebih dari 50% dari total harta.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares